Selasa, 04 Desember 2012

Pembelian Obligasi Bantu Ekonomi AS


Shutterstock Ilustrasi
Pasar Modal
Pembelian Obligasi Bantu Ekonomi AS
Penulis : Robertus Benny Dwi Koestanto | Selasa, 4 Desember 2012 | 08:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Turunnya suku bunga kredit kepemilikan rumah di Amerika Serikat menunjukkan kebijakan bank sentral negara itu tepat bagi perekonomian. Namun, dalam jangka pendek, ancaman persoalan kesenjangan fiskal (fiscal cliff) masih menekan pasar keuangan.
"Sejak diluncurkannya program pembelian obligasi di bulan September, suku bunga KPR telah turun dan ini adalah bukti bahwa kebijakan kami berjalan efektif meskipun belum semua berjalan dengan baik," kata Presiden Federal Reserve Bank of New York William Dudley, Senin (3/12/2012), seperti dikutip riset Monex Investindo Futures.
Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada hari Senin, dengan Dow Jones Industrial Average mengakhiri penguatan beruntun selama tiga sesi terakhir.
Ini setelah secara tak terduga terjadi penurunan pada sektor manufaktur dan masih terjadinya tawar-menawar politik untuk menghindari jurang fiskal.
Sebelumnya, dilaporkan data ISM mengalami kontraksi pada bulan November. Kemarin bursa saham Asia menguat setelah naiknya indeks manufaktur China yang memberikan harapan akan berlanjutnya momentum pertumbuhan ekonomi dunia.
Akan tetapi, investor terlihat enggan mendorong kenaikan indeks lebih lanjut akibat belum adanya solusi akan kesenjangan fiskal AS. Indeks Nikkei menguat tipis 0,1 persen seiring membaiknya sentimen pascadata manufaktur China, tetapi penguatan yen berhasil membatasi reli.
Indeks Kospi menguat 0,4 persen akibat meningkatnya aktivitas ekspor dan manufaktur Korea Selatan. Indeks Hang Seng turun 1,2 persen tertekan oleh maraknya aksi ambil untung setelah indeks menyentuh level tertinggi sejak September 2011.
Editor :
Tjahja Gunawan Diredja


Sumber Artikel : Klik

Mafia TKI di Malaysia Dibongkar


k7-11 Sejumlah orang tua TKI berunjuk rasa di Bundaran Undip Semarang, Rabu (22/6/2011), menuntut perlindungan TKI oleh pemerintah.

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas imigrasi Malaysia menggerebek tempat penampungan mafia pekerja asing di Bandar Baru Klang, Selangor, Malaysia, pekan lalu. Petugas menangkap sedikitnya 12 pekerja agen pekerja asing AP Sentosa dan mengevakuasi 95 tenaga kerja Indonesia, 6 warga negara Filipina, serta 4 warga negara Kamboja.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menyampaikan hal ini di Jakarta, Senin (3/12/2012). Para pelaku melanggar undang-undang antiperdagangan orang dan antipenyelundupan pekerja migran dengan sanksi 15 tahun penjara.
”Polri, Imigrasi, Kemlu, dan Kemenakertrans harus bongkar jaringan ini di Indonesia. Pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) yang terlibat harus dipidanakan,” kata Eva.
Keberhasilan petugas imigrasi Malaysia ini mendapat perhatian luas di media lokal. Petugas telah mengevakuasi semua korban ke tempat penampungan Polis Diraja Malaysia dan Kementerian Sosial di Bukit Ledang.
Petugas menahan 3 warga negara (WN) Malaysia, 9 WN Indonesia, 3 WN Kamboja, dan 1 WN Filipina. Para korban mengaku, makan mereka dijatah dan mereka dipaksa makan kertas jika berani menanyakan kekurangan gaji.
Mereka diantar setiap pagi ke rumah pengguna jasa menjadi pekerja rumah tangga (PRT) dan dijanjikan gaji 700 ringgit (Rp 2,2 juta) per bulan. Mereka tak berdokumen dan dieksploitasi.
Aktivis Migrant Care di Kuala Lumpur, Alexander Ong, mengatakan, AP Sentosa punya jaringan pemasok TKI yang sangat luas mulai Aceh sampai Kupang, Nusa Tenggara Timur. ”Mafia ini harus diungkap,” kata Alex.
Secara terpisah, Kepala Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Suhartono mengatakan, Atase Tenaga Kerja RI di Kuala Lumpur Agus Triyanto baru akan meninjau 95 korban pada Selasa (4/12). Menurut Suhartono, PPTKIS dan pelaku yang terlibat harus dihukum berat serta izin usaha mereka dicabut. (HAM/UTI)
Editor :
Erlangga Djumena


Sumber Artikel : Klik

Data Manufaktur AS Jeblok, Wall Street Muram


NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di bursa global rata-rata merosot dan mengikis kenaikan yang terjadi di awal perdagangan di bursa saham Wall Street, Senin (3/12/2012) waktu setempat. Pasalnya, data manufaktur Amerika Serikat di November jeblok, menyentuh level terendah dalam tiga tahun.
Institute of Supply Management mengatakan bahwa indek aktivitas pabrik berada di titik terlemah sejak Juli 2009. Angka November ini dipengaruhi oleh dampak badai Sandy yang melanda pantai Timur AS di akhir Oktober.
Pasar juga memasukkan sentimen jurang fiskal yang berkembang makin pelik. Semalam, parlemen dari Partai Republik menolak usul pemangkasan pajak orang kaya dari Obama. Mereka malah memasukkan proposal tandingan untuk mengatasi fiscal cliff berupa pemangkasan defisit senilai 2,2 triliun dollar AS.
Wall Street mengakhiri reli yang terjadi dalam tiga hari terakhir perdagangan bursa. Semalam, indeks Dow Jones ditutup turun 59,98 poin atau 0,46 persen ke 12.965,60. Indeks Standard & Poor's merosot 0,47 persen ke 1.409,46.
Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 naik tipis 0,16 persen setelah di sesi awal sempat reli ke titik tertinggi dalam 17 bulan. Sedangkan indeks global yang diukur dalam indeks MSCI melandai 0,11 persen ke 332,26. (Rika Theo/Kontan)
Data Manufaktur AS Jeblok, Wall Street Muram


Sumber Artikel : Klik

Mayoritas Bursa Asia Melemah, IHSG Rawan Ikut


Anastasia Joice/KOMPAS ILUSTRASI Bursa saham
Pasar Modal
Mayoritas Bursa Asia Melemah, IHSG Rawan Ikut
Penulis : Robertus Benny Dwi Koestanto | Selasa, 4 Desember 2012 | 09:32 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas bursa Asia pada Selasa (4/12/2012) pagi ini dibuka melemah seiring sentimen negatif dari data ekonomi Amerika Serikat dan pesimisme terkait kompromi solusi jurang fiskal di negeri itu.
Pelemahan itu pun rawan menyeret pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan. Harga minyak dunia pagi ini juga turut melemah tipis ke level 88,9 dollar AS per barrel.
Sementara itu ETF Indonesia di bursa AS rebound 0,8 persen semalam setelah melemah dalam empat hari sebelumnya. Riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG hari ini akan dibuka melemah seiring sentimen negatif dari bursa AS semalam itu.
Beberapa saham sektor perbankan dan telekomunikasi yang menguat signifikan kemarin seperti BBCA, BMRI, EXCL dan ISAT diperkirakan akan mengalami koreksi karena ambil untung hari ini.
Support indeks berada di level 4.275. Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan semalam meski di awal perdagangan sempat dibuka menguat seiring penguatan bursa Asia dan Eropa.
Sentimen negatif dari rilis data manufacturing index AS di bulan November yang kembali terkontraksi ke level 49,5 sehingga memunculkan pesimisme pemulihan ekonomi AS.
Kompromi kesenjangan fiskal (fiscal cliff) di AS kembali tidak pasti setelah Presiden Obama menolak proposal pemotongan anggaran senilai 1,2 triliun dollar AS dan tambahan pendapatan pajak senilai 800 miliar dollar AS dari pihak parlemen partai Republik.
Editor :
Tjahja Gunawan Diredja


Sumber Artikel : Klik

Indeks Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas


Pasar Modal
Indeks Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas
Penulis : Robertus Benny Dwi Koestanto | Selasa, 4 Desember 2012 | 09:08 WIB

Indeks Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas
Dibaca:
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com- Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan sebelumnya mampu ditutup menguat di level 4.302 setelah sempat berada di teritori negatif.
Volatilitas itu diperkirakan masih akan terjadi pada perdagangan hari ini, Selasa (4/12/2012), dengan kecenderungan menguat terbatas. Menurut riset Mega Capital Indonesia, kenaikan kemarin memberikan peluang bagi indeks untuk dapat melanjutkan penguatannya menuju resistance level terdekat di 4.325.
Akan tetapi jika indeks gagal bertahan di atas support level 4.285 kemungkinan dapat mengalami penurunan lebih dalam (bearish continuation).
Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Tekanan eksternal datang dari merahnya bursa Amerika Serikat.
Data ISM dan kecemasan atas kesenjangan fiskal (fiscal cliff) AS menekan Wallstreet. Dow Jones terkoreksi 0,46 persen dipimpin oleh DuPont dan General Electric, S&P500 terkoreksi 0,47 persen dan Nasdaq terkoreksi 0,27 persen akibat data ISM manufacturing yang berada di bawah ekspektasi meskipun terdapat tawaran dari Partai Republik untuk menghindari kesenjangan fiskal.
Dalam suratnya kepada Presiden Obama, John Boehner dan enam pemimpin partai Republik lainnya memberi opsi pendapatan sebesar 800 miliar dollar AS melalui reformasi pajak serta 600 miliar dollar AS dari sektor kesehatan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Timothy Geithner mengatakan bahwa pada akhirnya partai Republik akan menyetujui kenaikan pajak bagi penduduk dengan penghasilan terbesar untuk menhindari terjadinya kesenjangan fiskal. Dari data ekonomi, ISM manufacturing turun ke 49.5 yang merupakan level terendah dalam tiga tahun terakhir.
Editor :
Tjahja Gunawan Diredja


Sumber Artikel : Klik

Pembelian Obligasi Bantu Ekonomi AS


Shutterstock Ilustrasi
Pasar Modal
Pembelian Obligasi Bantu Ekonomi AS
Penulis : Robertus Benny Dwi Koestanto | Selasa, 4 Desember 2012 | 08:25 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Turunnya suku bunga kredit kepemilikan rumah di Amerika Serikat menunjukkan kebijakan bank sentral negara itu tepat bagi perekonomian. Namun, dalam jangka pendek, ancaman persoalan kesenjangan fiskal (fiscal cliff) masih menekan pasar keuangan.
"Sejak diluncurkannya program pembelian obligasi di bulan September, suku bunga KPR telah turun dan ini adalah bukti bahwa kebijakan kami berjalan efektif meskipun belum semua berjalan dengan baik," kata Presiden Federal Reserve Bank of New York William Dudley, Senin (3/12/2012), seperti dikutip riset Monex Investindo Futures.
Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada hari Senin, dengan Dow Jones Industrial Average mengakhiri penguatan beruntun selama tiga sesi terakhir.
Ini setelah secara tak terduga terjadi penurunan pada sektor manufaktur dan masih terjadinya tawar-menawar politik untuk menghindari jurang fiskal.
Sebelumnya, dilaporkan data ISM mengalami kontraksi pada bulan November. Kemarin bursa saham Asia menguat setelah naiknya indeks manufaktur China yang memberikan harapan akan berlanjutnya momentum pertumbuhan ekonomi dunia.
Akan tetapi, investor terlihat enggan mendorong kenaikan indeks lebih lanjut akibat belum adanya solusi akan kesenjangan fiskal AS. Indeks Nikkei menguat tipis 0,1 persen seiring membaiknya sentimen pascadata manufaktur China, tetapi penguatan yen berhasil membatasi reli.
Indeks Kospi menguat 0,4 persen akibat meningkatnya aktivitas ekspor dan manufaktur Korea Selatan. Indeks Hang Seng turun 1,2 persen tertekan oleh maraknya aksi ambil untung setelah indeks menyentuh level tertinggi sejak September 2011.
Editor :
Tjahja Gunawan Diredja


Sumber Artikel : Klik

Mafia TKI di Malaysia Dibongkar


k7-11 Sejumlah orang tua TKI berunjuk rasa di Bundaran Undip Semarang, Rabu (22/6/2011), menuntut perlindungan TKI oleh pemerintah.
BURUH MIGRAN
Mafia TKI di Malaysia Dibongkar
Selasa, 4 Desember 2012 | 08:03 WIB

Mafia TKI di Malaysia Dibongkar
Dibaca:
JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas imigrasi Malaysia menggerebek tempat penampungan mafia pekerja asing di Bandar Baru Klang, Selangor, Malaysia, pekan lalu. Petugas menangkap sedikitnya 12 pekerja agen pekerja asing AP Sentosa dan mengevakuasi 95 tenaga kerja Indonesia, 6 warga negara Filipina, serta 4 warga negara Kamboja.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menyampaikan hal ini di Jakarta, Senin (3/12/2012). Para pelaku melanggar undang-undang antiperdagangan orang dan antipenyelundupan pekerja migran dengan sanksi 15 tahun penjara.
”Polri, Imigrasi, Kemlu, dan Kemenakertrans harus bongkar jaringan ini di Indonesia. Pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) yang terlibat harus dipidanakan,” kata Eva.
Keberhasilan petugas imigrasi Malaysia ini mendapat perhatian luas di media lokal. Petugas telah mengevakuasi semua korban ke tempat penampungan Polis Diraja Malaysia dan Kementerian Sosial di Bukit Ledang.
Petugas menahan 3 warga negara (WN) Malaysia, 9 WN Indonesia, 3 WN Kamboja, dan 1 WN Filipina. Para korban mengaku, makan mereka dijatah dan mereka dipaksa makan kertas jika berani menanyakan kekurangan gaji.
Mereka diantar setiap pagi ke rumah pengguna jasa menjadi pekerja rumah tangga (PRT) dan dijanjikan gaji 700 ringgit (Rp 2,2 juta) per bulan. Mereka tak berdokumen dan dieksploitasi.
Aktivis Migrant Care di Kuala Lumpur, Alexander Ong, mengatakan, AP Sentosa punya jaringan pemasok TKI yang sangat luas mulai Aceh sampai Kupang, Nusa Tenggara Timur. ”Mafia ini harus diungkap,” kata Alex.
Secara terpisah, Kepala Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Suhartono mengatakan, Atase Tenaga Kerja RI di Kuala Lumpur Agus Triyanto baru akan meninjau 95 korban pada Selasa (4/12). Menurut Suhartono, PPTKIS dan pelaku yang terlibat harus dihukum berat serta izin usaha mereka dicabut. (HAM/UTI)
Editor :
Erlangga Djumena


Sumber Artikel : <a href='http://mysmartfx.com/goto/5t>Klik

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Djaloe Inc Visit Forex Trading My Smart Fx